DOWNLOAD
size : 204 KB
text content for preview:
Apa itu Fotografi ?
Fotografi adalah seni atau suatu proses penghasilan gambar dan cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian diteruskan ke…
bidang film, sehingga menghasilkan gambar.
Mengenal Kamera dan bagian-bagiannya
Kamera
Ada beberapa jenis kamera seperti :
View finder kamera
View kamera
Twin lens camera (Box)
S.L / Single Lens Refflex
Instamatic camera
Palaraid kamera
Kamera digital
Bagian – bagian kamera
Bagian – bagian kamera
A. Lensa
Menurut macamnya dikenal lensa normal
sudut lebar, lensa dan lensa tele. Lensa normal
adalah lensa yang sudut pandangnya serupa mata
kita. Jarak antara lensa dengan film normal (50
mm). Sudut lebar adalah lensa yang panjang
fokalnya lebih kecil dari normal. Dan lensa tele
adalah lensa yang panjang fokalnya lebih besar dari
normal.
Gabungan dari ke tiga lensa disebut lensa zoom (zoom lens). Selain itu
masih ada lensa tambahan seperti lensa makro, lensa C.U dan lain-lain
B. Diafragma
Diafragma adalah sejumlah lempengan-lempengan baja yang dapat diatur,
sehingga lubang menjadi besar atau kecil. Bilangan diafragma disebut stop
biasanya disingkat F. Contohnya : F4 ,F5, F8 dan seterusnya.
Diafragma bisa diatur dengan merubah angka skala diafragmanya yang
terdapat pada gelang yang melingkar pada lensa dengan angka-angka 1,4. 2,8 .
4,5 . 6,8. 1,1. 16.
C. Kecepatan /rana /shutter speed
Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka
selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik Fungsi
rana atau kecepatan adalah sebagai alat pembuka
dan penutup masuknya cahaya kebidang film serta
untuk melindungi film dari cahaya.
Rana pada kamera ada dua macam menurut
gerakannya: Rana pusat dan Rana celah. Biasanya
angka kecepatan pada kamera tertulis T.B, 1.2, 4,
8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 700, 1000, dan
sebagainya.
Angka-angka
1.2, 4, 8,15
menunjukkan lamanya waktu membuka kecepatan
1 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dan
seterusnya.
T: time, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan kalau ditekan
lagi akan menutup.
B: Blub, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan jika dilepas
akan menutup.
T dan B : dipergunakan untuk pencahayaan lebih dari 1 detik.
D. Fokus (Pengatur Jarak)
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Untuk
menajamkan gambar pada bidang film kita perlu mengatur jarak atau focus pada
kamera dengan cara memutarnya lalu melihatnya pada jendela bidik.
Untuk memfocuskan gambar pada kamera ada beberapa macam: kaca
buram, gambar geser, gambar rangka, micro prisma.
E. Skala tajam (ruang tajam)
Ada tiga faktor yang menentukan ruang tajam yaitu:
Lensa, masing-masing lensa menghasilkan ruang tajam yang berbeda.
Jarak pemotretan, makin jauh objek yang kita fokuskan, makin luas
ruang tajamnya.
Diafragma, makin kecil lubang diafragma, makin luas ruang tajamnya.
Makin besar lubang diafragma, ruang tajamnya semakin sempit.
F. Film
Film yang dijual dipasaran ada dua macam
yaitu: film negatif dan film positif. Film negatif
terbagi dua: film negatif B/W dan negatif color dan
film positif pun terbagi dua B/W dan color.
Masing-masing pabrik mengeluarkan standar
kepekaan film umpamanya ASA Amerika , JIS
jepang dan DIN Jerman.
Film yang ber ASA tinggi berbutir kasar dan
film yag ber ASA rendah berbutir halus. Hal-hal
yang penting diperhatikan waktu membeli film
baik film negatif atau positif yaitu pada masa kadaluarsa film, bahan prosessing,
tempat menjual film kena terik matahari atau terlindung.
Setting Kamera Untuk Melakukan Pemotretan
A. Siapkan Kamera yang akan dipergunakan
Bersihkan body kamera dari debu menggunakan
brower atau kain planel.
Bersihkan lensa kamera dengan lens cleaner
(pembersih lensa).
Pasang lensa ke body kamera. Perhatikan titik yang ada di lensa dan yang
dibody kamera harus saling ketemu kemudian putarlah lensa berlawanan
arah jarum jam sampai tertedangar bunyi klik.
Pasang batu baterei kamera.
Pasang pegangan lensa seperti filter dan sun cup
B. Mengisi film
Cabutlah engkol kombinasi penggulung film ke atas sampai punggung
kamera terbuka secara otomatis.
Masukkan film ke dalam kamera jepit film dengan baik dan forforator film
harus masuk di gigi pembawa film.
Film yang mengandung emulsi menghadap ke lensa kamera.
Kemudian tutup punggung kamera dan tekan sampai terdengar klik.
Untuk mengetes apakah film sudah terpasang baik atau tidak, kokanglah
kamera apa bila engkol penggulung film berputar ke arah yang berlawanan
dengan arah panah penggulung film, berarti film sudah terpasang dengan
benar.
C. Menyetel kecepatan ASA film dan kecepatan rana
Pastikan ASA yang digunakan dan sesuaikan kecepatan rana dengan
kemampuan anda.
Hindari menggunakan kecepatan rendah, karena gambar akan kabur bila
anda memotretnya kurang mampu, gunakan kaki tiga bila anda terpaksa
menggunakan kecepatan rendah.
Peganglah kamera dengan tangan kiri,
posisi kaki kuda-kuda dan mata mengintip di jendela pengamat.
D. Memfokuskan lensa,
Intiplah kedalam lubang pengamat dan arahkan kamera, sehingga objek
utama tampak ditengah lingkaran kecil poros mikroprisma.
Cara memfokus gambar patah (split image),
Putarlah gelang fokus sampai bagian atas dan bawah dari split image
dalam lingkaran poros mikroprisma bertemu membentuk objek yang utuh.
E. Cara fokus mikroprisma
Putarlah gelang fokus sampai objek dalam lingkaran poros mikroprisma
tampak terang.
Kalau anda kesulitan dengan cara diatas waktu memfokuskan,
gunakannlah seluruh bidang kaca sekeliling lingkaran poros mikroprisma,
cara ini biasa digunakan pada pemotretan malam hari.
Atur komposisi sesuai dengan storyboard (rancangan gambar).LS: long
shoot, FS: fokus shoot, MS: medium shoot, CU:clouse up
Membuat tulisan dengan latar belakang pemandangan
Dengan cara mounting
Tulisan langsung dibuat diatas kertas foto atau gambar lain sesuai selera
anda.
Membuat tulisan diatas plastik transparan lalu ditumpuk dengan gambar
yang anda inginkan.
Lakukanlah pemotretan menggunakan lensa CU atau Macro lens.
Multi Expose
Membuat tulisan dulu diatas kertas hitam pekat usahakan tulisan warnanya
kontras.
Lakukan pengambilan gambar tulisan tadi dengan diafragma kamera naik
2 stop dari posisi pencahayaan normal.
Tekan tombol perewin film untuk kamera yang tidak dilengkapi dengan
multi expose. Kemudian kamera dikokang kembali.
Lakukan pengambilan gambar diluar sesuai dengan selera anda dengan
pencahayaan naik ½ stop dari pencahayaan normal.
Super Infus
Membuat tulisan dahulu diatas kertas putih tulisan hitam.
Potret tulisan tersebut menggunakan film artho/high contras for slide title
dan proses film tersebut. Maka akan diperoleh tulisa negatif hitam putih,
kemudian klise negatif tersebut di kontek ke film artho dan proses maka
akan diperoleh klise positif hitam putih.
Siapkan slide color yang akan dijadikan background.
Sekarang tumpuklah ketiga film tersebut dengan urutan sebagai berikut:
1. Film negatif high contras /ortho
2. Film positif high contras / ortho
3. Film slide color untuk backgroundnya
Lakukan pemotretan film no.2 dan no.3 di atas kotak lampu dan lampunya
dalam posisi menyala.
Tekan multi expose kamera kemudian kamera dikokang kembali.
Cabut film no.2 dan no.3 dan lakukan pemotretan ke film no.1.
Kalau ingin tulisannya berwarna pasanglah filter warna di depan lensa
kamera anda.
Prinsip-prinsip Komposisi Fotografi
Komposisi adalah cara mengatur/menyusun bagian-
bagian dari gambar (misalnya garis-garis, bentuk, ruang
bebas, bayangan, warna, tekstur, dan lain-lain) agar
gambar lebih menarik dan mudah dimengerti. Beberapa
prinsip biasa digunakan untuk meningkatkan efektifitas
gambar. “Perlihatkan apa yang ingin Anda perlihatkan”,
merupakan salah satu prinsip yang baik.
1. Subjek
Tampilkan suatu subjek utama dalam sebuah gambar. Kesampingkan
bagian-bagian lain dan pisahkan hal-hal yang tidak perlu ada dalam foto.
2. Penempatan subjek utama
a. Bayangkanlah Anda sedang membagi gambar dengan garis bayangan
mendatar dan tegak lurus menjadi 3 bagian yang sama besar. Titik temu
dari garis-garis tersebut adalah tempat dimana Anda dapat meletakan
subjek utama dan elemen-elemen pelengkap.
b. Jika menggunakan garis mendatar sebagai subjek utama, misalnya garis
batas (cakrawala) antara udara dan lahan pertanian, aturlah agar bagian
yang satu lebih besar dari bagian lainnya.
c. Posisi subjek tidak harus selalu berada di tengah-tengah agar komposisi
nampak lebih menarik. Dan hindari penempatan subjek pada posisi yang
gelap.
3. Titik pandang
Pilihlah posisi kamera yang paling tepat saat mengambil gambar,
sehingga hal-hal yang ingin Anda perlihatkan menjadi lebih jelas.
4. Latar belakang
Usahakanlah latar belakang yang sederhana atau batasi latar belakang
yang tidak penting, sehingga tidak mengacaukan subjek utama.
Bagus
Lebih baik
5. Latar depan
Sertakan latar depan untuk menciptakan kesan kedalaman, terutama
untuk pengambilan jarak jauh di luar ruangan. Objek-objek alami dapat
membantu menyeimbangkan dan memperindah gambar serta membuat
komposisi lebih menarik.
6. Sediakan lebih banyak ruang untuk garis pandang dan garis gerak.
Beri ruang di depan subjek untuk mengesankan subjek Anda sedang
bergerak atau melihat sesuatu.
Garis Pandang
Garis Gerak
7. Batas antar bagian gambar sebaiknya digunakan untuk mempertegas hal apa
yang ingin Anda komunikasikan. Namun, perhatikan dengan seksama agar
objek yang ditonjolkan tersebut tidak membingungkan atau merusak
komposisi.
8. Cahaya dan bayangan.
Gunakan pencahayaan yang menyebar agar gambar nampak jelas dan
usahakan agar subjek anda menghadap sumber cahaya.
9. Lakukan pengambilan gambar secara bervariasi agar gambar lebih menarik.
Gunakan jarak yang berbeda antara kamera dan subjek dalam setiap
pengambilan. Berapa jarak subjek yang sebaiknya tampak dalam gambar ?
Long shot atau pengambilan jarak jauh,
menampilkan
keseluruhan
subjek,
memantapkan semua elemen dalam gambar
termasuk latar belakang dan latar depan.
Medium shot atau pengambilan jarak
sedang, lebih mendekati subjek dan
memisahkan elemen-elemen yang tidak
perlu.
Close up atau jarak dekat, memusatkan
pengambilan gambar pada subjek.
Extreme close-up, menampilkan bagian
khusus dari subjek secara rinci, biasanya
dilakukan dengan lensa makro atau close-up.
Ubahlah titik pandang kamera Anda, untuk memperjelas subjek yang
ingin Anda tampilkan, hal ini tergantung pada kesan yang ingin Anda
sampaikan.
Low angle (pandangan dari bawah): memberi
kesan tinggi dan megah pada gambar monumen,
bagungan.
Low Angle —–)
Normal angle (pandangan sebatas mata),
pemandangan yang biasa dan paling umum
dilakukan pada saat pengambilan gambar.
High angle, atau pengambilan dari suatu ketinggian, mengesankan
pandangan dari atas, dapat menyamarkan bagian-bagian yang tidak
penting. Sangat baik digunakan untuk mengambil gambar suatu
kerumunan, keramaian lalulintas, dan lain-lain.
10. Sewaktu memotert spesimen atau objek yang tidak dikenal:
Gunakan latar belakang yang kontras
Gunakan label dan judul
Gunakan suatu alat ukur atau
benda yang mudah dikenal di
sebelah
subjek
sebagai
pembanding
agar
dapat
deketahui ukuran relatifnya
Susunlah dengan urutan yang tepat