Pada tanggal 16, 17, dan 18 Juni 2023, Galeri SMSR di Jl. Bugisan Selatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY menjadi saksi dari pameran pendidikan lanjut yang diadakan oleh anggota UKM Serufo UNY angkatan 24. Bertajuk “Di Balik Tabir Mimpi,” pameran ini mendedahkan sisi-sisi yang jarang diperlihatkan oleh seseorang, menggambarkan tentang mimpi dan karakter yang terselip di baliknya. Menyingkap hari-hari yang dipenuhi gejolak emosi, dari amarah hingga gelak tawa, serta menghadirkan dunia batin yang mendalam namun terkadang tersembunyi.
Pameran ini merupakan hasil dari pendidikan lanjut yang telah dijalani dari Februari sampai Juni 2023, melalui proses pendidikan hingga kurasi. Diketuai oleh Syifa Syahirah dari Program Studi Fisika Murni UNY angkatan 2022, dibantu oleh Surya Adiguna dari Ilmu Sosiologi UNY angkatan 2022. Kurator pameran ini adalah Shofian Sulistiya untuk senirupa dan Alfian Adam untuk fotografi.
Momen pembukaan pameran, termasuk pemotongan pita simbolik, digelar pada 16 Juni pukul 16.00-16.35 WIB. Malamnya, penampilan Panggung Taman Hiburan oleh Surya Adiguna, Alfian Adam, dan Ahkam Dwi Nurrahman memukau para hadirin.
Dalam total 47 pameris, terdiri dari 30 senirupa dan 17 fotografi, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung dari berbagai lapisan untuk menikmati karya-karya yang penuh makna.
Pada tanggal 16, open gate hall pameran dimulai dari jam 16.00 hingga 19.45 WIB. Sementara itu, pada tanggal 17 dan 18, pameran berlangsung dari pukul 10.00 hingga 19.45 WIB. Ketika gerbang terbuka, pengunjung bisa menikmati live sketch oleh Nandini Rani (sketsa digital) yang siap memenuhi permintaan sketsa gambar.
Pada hari kedua, yaitu 17 Juni, digelar Creative Sharing Senirupa bersama narasumber Hendra A. Nugraha, seorang alumni UNY yang kini menjadi meneruskan passion-nya sebagai ilustrator. Pukul 13.00-14.45 WIB, Hendra berbagi pengalaman dan wawasannya dalam dunia seni.
Sesi bedah karya pameris seni rupa pada jam 15.30-17.00 WIB juga memikat pengunjung. Salah satu sorotan adalah karya “Temaram” oleh Muhammad Wildan NA. Karyanya mencerminkan kesenjangan antara borjuis dan proletary dengan estetika yang unik. Dalam karyanya, Wildan memasukkan unsur interaktif untuk mengajak pengunjung merasakan perspektif borjuis melalui lukisan di kanvasnya dan unsur interaktif yaitu kursi, meja, vas bunga, dan sepucuk surat.
Pada hari terakhir, 18 Juni, diadakan Creative Sharing Fotografi dengan narasumber Moch Astya Ariya dan Ihza Pradipta, dua figur fotografer profesional. Pukul 13.00-14.45 WIB, mereka berbagi wawasan mengenai pengalaman dan keahlian fotografi mereka.
Sesi bedah karya pameris fotografi pada jam 15.30-17.00 WIB menyajikan karya menarik oleh Syifa Syahirah berjudul “Gema Berdikari”. Melalui karya fotografi ini, Syifa berhasil menggambarkan perjuangan wanita dalam melawan stigma patriarki, dengan mawar putih sebagai simbolisasi wanita yang hampir terkubur oleh stigma patriarki.
Malam penutupan pameran dimeriahkan dengan penampilan live acoustic music dari Band Partikular, Monalisa, dan Dopamine. Kehadiran banyak pengunjung dari berbagai angkatan Serufo, alumni, serta komunitas UKM Fotografi dari Universitas lain menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pameran ini.