Sebelum era fotografi digital, cetak tua merupakan foto-foto yang dicetak menggunakan teknik tradisional yang menggunakan bahan kimia dan peralatan khusus supaya dapat menghasilkan gambar pada kertas atau media lain. Misalnya, karena nilai estetikanya yang tinggi, keunikan proses pembuatannya, dan nilai sentimental nya.
Berbagai teknik cetak foto tua:
- Salt prints: Salt print adalah salah satu proses fotografi paling awal dalam sejarah. Proses ini ditemukan pada awal tahun 1830-an oleh seorang Inggris bernama William Henry Fox Talbot, dan pernah menjadi metode pencetakan negatif.
- Albumen prints: Cetakan berbahan putih telur yang populer untuk mencetak foto dari tahun 1850 hingga 1900 yang ditemukan oleh Louis Désiré Blanquart-Evrard. Kertas ini dilapisi dengan lapisan albumen (putih telur), disensitisasi dengan larutan perak nitrat, dan dicetak dengan sinar matahari di bawah negatif yang menghasilkan permukaan dengan kilap halus.
- Cyanotype: Ditemukan oleh Sir John Herschel pada tahun 1840-an dengan proses pencetakan fotografi awal yang menghasilkan cetakan biru-sian. Prosesnya melibatkan pembuatan campuran beberapa bahan kimia yang peka terhadap sinar UV dan mengaplikasikannya pada selembar kertas yang membuat kertas foto peka cahaya sendiri.
- Gum bichromate: Gum bichromate adalah teknik cetak paling ekspresif dan personal di abad ke-19. Teknik ini digunakan oleh para ahli maestro seperti Henry Fox Talbot hingga piktorialis seperti Robert Demachy. Teknik ini menghasilkan cetakan yang sangat imajinatif yang dalam beberapa hal dapat disetarakan dengan lukisan.
Keunggulan cetak foto tua:
- Nilai seni yang tinggi: Tekankan bahwa setiap cetak foto tua adalah karya seni unik yang tidak bisa diproduksi massal.
- Ketahanan: Beberapa teknik cetak foto tua menghasilkan cetakan yang sangat tahan lama.
- Nilai sentimental: Cetak foto tua seringkali memiliki nilai sentimental yang tinggi karena proses pembuatannya yang melibatkan sentuhan tangan manusia.
Singkatnya, cetak foto tua menawarkan pesona unik yang tidak bisa didapatkan dari cetak foto digital. Jika ingin mendapatkan perasaan atau ciri khas dari cetak tua tersebut kalian bisa mencoba membuat cetak foto tua sendiri atau mengunjungi pameran fotografi yang menampilkan karya-karya cetak tua. Hal tersebut juga harus kita lestarikan agar warisan budaya visual kita tidak hilang.